Laman

Jumat, 19 Desember 2014

Belas Kasih Dalam Maaf

wahyubagasutomo.blogspot.com
.

Ego manusialah yang membuat kita tidak dapat hidup rukun dengan orang lain.
Tiap manusia memiliki kecenderungan merasa bahwa dirinya yang paling benar, orang lainlah yang salah dan harus berubah.
Hal itu berlaku dalam segala jenis hubungan, baik orang tua-anak, pasangan suami istri, teman, rekan kerja, maupun saudara.
Selalu akan ada yang namanya gesekan dalam hubungan.
Beda pendapat, perselisihan, salah paham, kemarahan, bahkan kebencian.
Meski diwarnai dengan hal-hal pahit semacam itu, namun sebuah hubungan tetap dapat dipertahankan dan dapat tetap berjalan dengan baik, asal ada satu tekad penting yang menyertainya yaitu maaf.

Memaafkan tidak mudah.
Butuh kebesaran hati untuk melakukannya.
Karena di dalam memaafkan dibutuhkan yang namanya belas kasihan.
Belas kasihan membuat kita melihat seseorang melampaui perbuatan apa yang telah dilakukannya.
Belas kasihan membuat kita melihat kepada pribadi orang itu.
Belas kasihan juga membuat kita sadar bahwa sebenarnya kita bukan siapa-siapa, bahwa kita juga penuh dengan kesalahan dan kelemahan.
Sejujurnya, boleh dibilang bahwa ketika kita tidak mau memaafkan orang lain maka kita termasuk orang yang sombong dan telah merugikan diri sendiri.
Sombong karena secara tidak langsung kita lupa bahwa kita dapat saja membuat kesalahan yang sama.
“Tapi, orang itu telah membunuh. Saya tidak mungkin membunuh.” bantah Anda.
Siapa bilang Anda tidak ‘membunuh’. Apakan Anda tidak pernah membenci atau menggosipkan orang lain?
Sesungguhnya saat kita membenci dan memburukkan nama orang lain dengan gosip kita, maka saat itu kita telah membunuh hak dan kenyamanan hidup seseorang.
Tidak mau memaafkan juga akan merugikan diri sendiri.
Karena di dalam memaafkan ada kesembuhan.
Memaafkan berarti melepaskan beban, sakit hati, dan hal-hal yang pahit dari dalam hidup kita.
Jika hati seseorang terus pahit dan mendendam, maka hal ini sama saja dengan mengundang masuk penyakit-penyakit ke dalam hidup kita.
Stroke, hipertensi, serangan jantung, depresi timbul bukan hanya dari pola makan yang tidak sehat, namun yang paling berperan adalah dari keadaan pikiran kita sendiri.
Jika sudah terserang penyakit-penyakit akut seperti itu, siapa juga yang rugi?! Kita sendiri kan?!
Jadi, kalau memang kita tidak punya pilihan………
Maka milikilah komitmen untuk selalu mau memaafkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar