Laman

Kamis, 20 November 2014

Hikmah Perilaku Jujur

Hikmah Perilaku Jujur 

Jujur itu indah ... juga membawa berkah...................................................................................................................................................


 
Beberapa hikmah perilaku jujur yang dapat dipetik antara lain sebagai berikut.
  1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
  2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
  3. Selamat dari azab dan bahaya.
  4. Dijamin masuk surga.
  5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.
Kita harus menanamkan kesadaran pada diri kita untuk selalu berperilaku jujur, baik kepada Allah Swt., orang lain, maupun diri sendiri. Jika kita sudah bisa membiasakan berperilaku jujur, kita akan mendapatkan hikmah yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Kita harus menyadari dan mengetahui akibat dari kebohongan sehingga kita bisa menjauhi sifat buruk tersebut. Contoh akibat dari kebohongan adalah hilangnya kepercayaan orang lain terhadap kita, susah mendapatkan teman bahkan tidak memiliki teman, susah mendapat pekerjaan karena tidak dipercaya. Berperilaku jujur terkadang sangat pahit pada awalnya, tetapi percayalah, buah manis akan didapat di akhirnya. 

Perilaku jujur bisa diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal. Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur. 
  1. Di sekolah, kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh ibu bapak guru, tidak menyontek pekerjaan teman, melaksanakan piket sesuai jadwal, menaati peraturan yang berlaku di sekolah, berbicara secara benar baik kepada guru, teman ataupun orang- orang yang ada di lingkungan sekolah. 
  2. Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua, memberitakan hal yang benar. Contohnya saat meminta uang untuk kebutuhan suatu hal, tidak menutup-nutupi suatu masalah pada orang tua, tidak melebih-lebihkan sesuatu hanya untuk membuat orang tua senang. 
  3. Di masyarakat, kita bisa melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang cerita yang membuat suasana di lingkungan tidak kondusif, tidak membuat gosip. Ketika diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya. 
Berlaku jujurlah dari mulai sekarang, Insya Allah kalian akan memperoleh hikmah dari perilaku jujur kalian tersebut.

Hikmah Perilaku Jujur - Kejujuran menyelamatkan dari murka Allah

Dalam sebuah hadis panjang yang berasal dari Syihab diceritakan bahwa ketika Rasul kan melakukan ghazwah (penyerangan) ke Tabuk untuk menyerang tentara Romawi dan orang-orang Kristen di Syam salah seorang sahabat yang bernama Ka'ab bin Malik mangkir dari pasukan perang, Ka'ab menceritakan bahwa mangkirnya ia dari peperangan tersebut bukan karena ia sakit ataupun ada suatu masalah tertentu, bahkan menurutnya hari itu justru ia sedang dalam kondisi prima dan lebih prima dari hari-hari sbelumnya. Tetapi entah mengapa ia merasa enggan untuk bergabung bersama pasukan Rasul sampai akhirnya ia ditinggalkan oleh pasukan Rasul. Sekembalinya pasukan Rasul ke Madinah iapun bergegas menemui Rasul dan berkata jujur tentang apa yang ia lakukan, akibatnya Rasul menjadi murka begitu pula shahabat-shahabat lainnya. Iapun dikucilkan bahkan diperlakukan seperti bukan orang Islam, sampai-sampai Rasul memerintahkannya untuk berpisah dengan istrinya. Setelah 50 hari berselang maka turunlah wahyu kepada Rasul yang menjelaskan bahwa Allah telah menerima taubatnya Ka'ab dan dua orang lainnya: 
Allah benar-benar telah menerima taubatnya Nabi, orang-orang muhajirin dan anshor yang mengikutinya dalam saat-saat sulit setelah hampir-hampir saja hati sebagian mereka bermasalah lalu Allah menerima taubat mereka dan taubat 3 orang yang mangkir dari jihad sampai-sampai mereka merasa sumpek dan menderita, sesungguhnya Allah maha pengasih dan penyayang” 

Ketika ia diberi kabar gembira bahwa Allah telah menerima taubatnya, dan Rasul telah memaafkannya ia Ka'ab berkata: 
Ka'ab berkata demi Allah tidak ada ni'mat terbesar dari Allah setelah ni'mat hidayah Islam selain kejujuranku kepada Rasulullah dan ketidak bohonganku kepada beliau sehingga saya tidak binasa seperti orang-orang yang berdusta, sesungguhnya Allah berkata tentang mereka yang berdusta dengan seburuk-buruk perkataan” 

3 komentar: