Motorcycle---Cartoon-1_full
pic. courtesy of : wahyubagasitomo.blogspot.com


Ada sebuah kisah tentang seorang pemuda berotot dan berbadan besar,
dengan kostum hitam hitam yang suka mengendarai motor besar.
Ia terkesan sangat sangar, adakah ia punya rasa, punya hati?
Karena brewok, berikut tatoo , rambutnya yang dikuncir dan kacamata hitamnya.
Kemanapun ia pergi orang memandangnya dengan perasaan kagum bercampur takut.

Suatu ketika, pemuda ini duduk disebuah warung kopi.
Di warung itu sedang ditayangkan sebuah sinetron dari sebuah stasiun televisi.
Ia menyaksikan sinetron tersebut dengan penuh perhatian.
Dan, tahukah Anda?
Ketika ada sebuah adegan pilu, pemuda tersebut melepas kacamatanya
dan menangis seperti anak kecil……..
Kalau tidak salah judul sinetronnya “Tersanjung”……………….
Haahahaaa…….ini sebenarnya hanya sebuah kisah guyonan…..
Seperti sebuah lirik lagu yang dinyanyikan oleh sebuah group band lokal,
hikmah yang bisa kita ambil adalah bahwa manusia ” punya rasa, punya hati” bahkan seorang rocker sekalipun.
Kita semua manusia, segarang apapun penampilan kita, dapat menangis ketika hati diliputi duka.
Kita semua manusia, kita semua pernah bersedih.
Kini, adakah diantara kita – terutama kaum pria – yang menyatakan bahwa dirinya tidak bisa bersedih atau bahkan anti menangis?
Ketika badai menerpa, tak ayal hati kita akan berduka, meskipun kita telah mencoba bertahan dan menghadapi semuanya dengan senyuman.
Karenanya, tangisan kadang kala diperlukan :
untuk menyesali dosa, untuk memohon ampunan, untuk hati yang tertolak…….
bahkan ketika sebuah kegembiraan terlalu besar untuk diungkap dengan kata kata, kita akan mengeluarkan sebuah tangisan, bukan begitu sahabat?
Tangisan dan airmata inilah yang menandakan kita manusia pasti punya rasa, punya hati……..